ukhuwah islamiyah |
Ketika kubaca firmanNya, "Sungguh tiap mukmin itu bersaudara"
aku merasa, kadang ukhuwah tak perlu dirisaukan
tak perlu, karna ia hanyalah akibat dari iman
aku ingat pertemuan pertama kita, ukhti sayang
dalam dua detik, dua detik saja
aku telah merasakan perkenalan, bahkan kesepakatan
itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra
dengan iman yang menyala, mereka telah mufakat
meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat
ya, kubaca lagi firmanNya, "sungguh tiap mukmin itu bersaudara"
aku makin tahu, persaudaraan tak perlu dirisaukan
karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh
saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan
saat pemberian bagai bara apu, saat kebaikan justru melukai
aku tah, yang rombeng itu bukan ukhuwah kita
hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengeril
mungkin dua-duanya, mungkin kau saja
tentu lebih sering, imankulah yang compang-camping
kubaca firman persaudaraan ukhti sayang
dan aku makin tahu, mengapa dikala lain diancamkan ;
"para kekasih pada hari itu, sebagaian menjadi musuh sebagian yang lain... kecuali orang-orang yang bertakwa" (ustd. Salim A Fillah)